Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi mungkin terlihat sederhana tapi ini merupakan hal yang paling penting dalam pemotretan. Meskipun cara menilai orang pada setiap foto mungkin berbeda beda tapi tak disangka ada kesamaan yang menjadi tolak ukur dalam sesi pemotretan. Teknik dasar fotografi meliputi: Fokus suatu objek, exposure, white balance, dan cara mengatur komposisi.
A. Fokus suatu objek
Fokus adalah keadaan dimana sebuah objek terlihat jelas dan tajam. Dan cara mebuat foto menjadi fokus ada 2 cara yaitu Manual Focus dan Auto Focus.
1. Manual Focus
Cara dari manual fokus kita hanya dengan memutar gelang pada lensa sambil melihat dari view finder apakah foto yang kita tuju fokus atau tidak. Dan ketika foto sudah fokus dan tajam kita tinggal menekan tombol shutter.
2. Auto Focus
Cara dari Atuto focus sangatlah mudah apabila anda sudah mendengar bunyi "tiitt" itu artinya objek yang anda akan foto sudah fokus dan tinggal menekan tombol shutter.
B. Exposure
Exposure mempunyai peranan penting dalam pemotretan. Exposure adalah proses dimana sensor mendapatkan cahaya. Exposure juga merupakan teknik penggabungan antara besar cahaya yang masuk ke lensa dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencahayai sensor tersebut. Ingat! kalian harus hati-hati dalam mengatur exposure jangan sampai hasil foto over exposure ataupun under exposure.
Ada 3 peranan penting yang harus kita perhatikan dalam exposure:
1. Apperture (Diafragma)/F
2. Shutter Speed (kecepatan)
3. ISO (International Standardization Organization)
3 hal penting ini harus di kuasai oleh semua photographer agar menghasilkan sebuah poto yang baik.
a. Diafragma (Apperture)/F
Diafragma adalah bilah-bilah yang terdapat dalam lensa yang berfungsi mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk. Dan kita bisa mengatur diafragma/f dengan angka-angka yang terdapat pada body lensa seperti contoh "f/5.6". Ingat! Semakin besar angka difragmanya semakin sedikit cahaya yang masuk dan semakin luas ruang tajamnya dan semakin kecil angka diafragma semakin banyak cahaya yang masuk dan semakin sempit ruang tajamnya.
Tabel diafragma |
b. Shutter Speed
Kecepatan shutter speed adalah cepat atau lambatnya rana terbaka dan tertutup dan untuk mengendalikan lamanya cahaya yang masukmengenai sensor. Dan efek shutter bisa menimbulkan efek shake apabila shutter lambat dan menimbulkan efek freeze apabila shutter speed cepat.
Dan ini petunjuk shutter speed: "30, "25, "15, "8, "5, "1, "0.4, 1/15, 1/25, 1/60 hingga bulb. Bulb artinya bukaan rana tidak terbatas selama tombol shutter masih di tekan.
c. ISO
Kepekaan sensor menyatakan seberapa sensitifnya film atau sensor itu terhadap cahaya. Ukuran kepekaan sensor di bakukan dalam satuan ISO (International Standardization Organization). Contoh ISO yaitu: 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400.
Dan efek yang terlihat pada foto adalah apabila semakin tinggi ISO yang kita pakai maka hasil foto akan semakin kasar atau noise. Untuk itu di sarankan agar di setiap pemotretan gunakanlah ISO yang bijak agar hasil foto terlihat lebih halus dan tidak kasar. Tapi untuk sekarang banyak produk kamera kamera yang menyediakan fasilitas ISO yang tinggi tapi dengan noise yang sudah lebih halus.
C. White Balance
White balance berfungsi untuk mengatur suhu pada saat memotret untuk memberi kesan natural pada foto. Sumber cahaya yang berbeda memiliki warna atau suhu yang berlainan. Dan dengan white balance kita bisa memberi kesan hangat atau dingin pada suatu poto. Kita bisa mengingat tentang white balance bahwa semakin tinggi suhu warna yang di pancarkan maka akan semakin kebiruan cahaya tersebutdan akan semakin merah apabila suhu semakin rendah.
(saya pun kurang paham tentang white balance jadi saya menjelaskan sebisa saya saja) :D
Tabel White Balance |
Sekian dari saya maaf kalo masih banyak yang kurang karena sayapun masih belajar :)
Komentar
Posting Komentar